Latar Belakang SMKK RBS


Pendidikan merupakan perwujudan dari karya manusia yang luhur, yang akan menghasilkan karya-karya dalam hidup bermasyarakat guna menciptakan kenyamanan dan keamanan serta kesejahteraan.
       Demikian juga SMKK Rimba Bahari Sumedang berusaha dan berupaya memenuhi tuntutan proses pendidikan agar sesuai dengan standar pemerintah. Perkembangan dunia pendidikan dalam kebutuhan ruang kelas untuk KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang selama ini menjadi parasit di gedung SD selama kurang lebih tiga tahun. Namun setelah adanya serah terima antara Yayasan Perkasya Insanindo (YPI) ke Yayasan Wahana Bahari, kami berusaha mengajak siswa-siswi beserta guru dan TU pindah dan menempati ruang sendiri milik Yayasan seadanya. Walaupun menurut standar ruang belajar kurang memadai. Tetapi kami sudah memiliki tempat sendiri dengan kata lain tidak lagi menjadi parasit di SD. Atas dasar hal tersebut, kami memberanikan diri untuk mengajukan permohonan peralatan praktek yang berkaitan dengan bidang kehutanan demi kualitas mutu pendidikan kehutanan di sekolah yang kami selenggarakan.
       Pendidikan yang menjadi nilai-nilai dapat memudahkan usaha-usaha manusia yang memenuhi kebutuhan hidupnya dan mencapai keserasian yang diperkaya oleh keluhuran dalam bermasyarakat dan bernegara. Hal ini akan menjadi tolak ukur suatu bangsa.
         Pendidikan akan menjadi dasar pembangunan, baik pembangunan sumber daya manusia (SDM) maupun pembangunan keseluruhan baik fisik maupun non fisik. Pendidikan akan menjadi peranan yang sangat penting dalam menentukan kemajuan dan kenyamanan serta keamanan suatu bangsa, paduan antara pendidikan akan melahirkan manusia yang berkompeten serta akan melahirkan konsekuensi yang secara ekstrim diartikan pendidikan akan berdampingan dengan pembangunan nasional dalam suasana yang sesuai. Maka sepatutnya kita semua sebagai anak bangsa yang bertanggung jawab perlu memperhatikan pendidikan juga sepatutnya setiap komponen dan unsur-unsur pemerintah memperhatikan pendidikan baik fisik maupun non fisik sebelum terjadi kehancuran.
     Sadar akan tuntutan untuk membangun daerah dalam bidang pendidikan yang bersifat fisik maupun non fisik, baik pendidikan yang bersifat berkesinambungan maupun pendidikan yang bersifat individual guna menunjang pendidikan yang tepat dan sesuai dengan harapan semua di kalangan masyarakat.
      Keberadaan pendidikan yang sudah semestinya dapat menciptakan yang sadar akan segala bidang baik kemanusiaan, bangsa dan agama. Salah satu yang selalu kita lewatkan dalam pendidikan adalah menciptakan kader atau manusia yang sadar akan alam dan lingkungan sekitarnya yang tidak hanya sebagai individu namun pula bagian dari sistem (Part of System). Baik sistem masyarakat sampai bagian dari sistem alam ini. Pendidikan harus senantiasa mampu untuk menjembatani manusia sehingga mampu mengeksploitasi atau mengolah dengan rasa bertanggung jawab.
        Indonesia merupakan Negara Agraris dilihat dari segi mata pencaharian yaitu Negara Kehutanan dan Pertanian dengan kata lain mata pencaharian terbesar adalah bertani dan berladang. Pembangunan Pertanian dan Kehutanan pada era globalisasi saat ini, secara umum akan diharapkan pada tantangan yang berbeda dengan pembangunan pada waktu yang lalu, berkaitan dengan liberalisasi perdagangan internasional dan terjadinya perubahan struktur perekonomian nasional.
      Kehutanan dan Pertanian modern yang berbudaya industri dalam rangka membangun industri kehutanan dan pertanian berbasis pedesaan yang telah dipormulasikan sebagai visi pembangunan pertanian, haruslah menjadi acuan dalam upaya pemberdayaan pertanian, yang dalam pelaksanaannya memperhatikan aspek-aspek sumber daya potensial dan kewilayahan.
      Indonesia sebagian besar wilayahnya adalah berupa hamparan tanah yang didominasi oleh pohon-pohon yang merupakan paru-paru dunia. Dunia Kehutanan tidak bisa dilepaskan dari pertanian karena sangat erat kaitannya seperti mata rantai yang mengikat satu sama lainnya.
    Contoh sederhana adalah subdas watershed atau Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dimana resapan mata airnya berasal dari hutan. Sedangkan dihulunya dipergunakan untuk irigasi. Irigasi ini yang mengatur nafas para petani untuk mengairi sawah-sawah.
            Faktor-faktor sebagai pelancar pembangunan kehutanan dan pertanian sebagai berikut:
1.         Pendidikan pembangunan kehutanan dan pertanian.
2.         Kredit produksi
3.         Kegiatan bersama oleh petani
4.         Perbaikan dan perluasan tanah kehutanan dan pertanian.
5.    Perencanaan nasional pembangunan kehutanan dan pertanian guna bisa mempercepat  pembangunan kehutanan dan pertanian, yaitu kegiatan pendidikan formal dan non formal  harus lebih ditingkatkan.
     Sejalan dengan hal tersebut maka harus dibangun lembaga pendidikan atau sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berorientasi kepada lingkungan hidup khususnya bidang kehutanan dan pertanian.
      Tujuan utama SMKK adalah menyiapkan tamatan untuk memasuki dunia kerja, karena itu budaya kerja/usaha harus dapat terrefleksikan dalam proses pembelajaran di sekolah. Sumber daya yang dimiliki perlu dikelola secara optimal guna menghasilkan tamatan yang dapat memuaskan dunia kerja dan memanfaatkan potensi yang ada.
     Tuntutan untuk mendirikan pendidikan sekolah menengah kejuruan yang berkompetensi dalam ilmu kehutanan dan pertanian maka kami sebagai anak bangsa punya tanggung jawab untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi di masyarakat melalui pendidikan di bidang Kehutanan dan Pertanian.
   Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan mutu pengelolaan pendidikan dan mutu proses belajar mengajar. Oleh karena itu, keberadaan nbelajar mengajar merupakan sesuatu yang tidak boleh ditawar-tawar lagi.
            Usulan kegiatan ini diajukan dengan dilatarbelakangi oleh hal-hal sebagai berikut :
              1. Ingin memberikan pasilitas sarana dan prasarana untuk KBM yang layak.
              2. Mewujudkan lingkungan yang nyaman dalam proses belajar mengajar agar mutu
                  Pendidikan meningkat.                                                        
        Dengan tersedianya sarana penunjang proses belajar mengajar di SMK Kehutanan Rimba Bahari Sumedang yang cukup memadai diharapkan dapat memperlancar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, kualitas guru, serta kualitas lulusan sehingga SMK Kehutanan Rimba Bahari Sumedang dapat lebih berperan aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
        Berbagai upaya telah dan sedang di tempuh pemerintah, namun karena permasalahan pendidikan yang dihadapi demikian kompleksnya maka pemecahan masalah yang sifatnya konvensional saja tidak mungkin dapat mengatasi permasalahan secara cepat dan tuntas. Disadari benar oleh semua pihak bahwa untuk mengatasi permasalahan pendidikan diperlukan adanya langkah-langkah cepat, tepat, dan menyentuh akar permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PPDB 2020/2021

Waktu pendaftaran mulai 1 April 2020 sampai dengan 12 Juli 2020, bertempat di kampus SMK Kehutanan Rimba Bahari Sumedang, Jl. Raden...